Rabu, 13 Januari 2010

seputar ban

>>> disalin dari motorplus-online
Tinggi Pengaruhi Stabilitas
3650profil-ban-dvd-1.jpgKetinggian dinding ban mempengaruhi kenyamanan dan kestabilan motor. Tinggi dinding juga mempengaruhi performa motor saat pengereman dan menikung. Makanya, menurut Yulfahmi, memilih ban tidak hanya memperhatikan ukuran. Tapi juga penting memperhatikan aspek rasio ketinggianya.

Jika kita lihat ban ukuran 90/80, kode ini berarti, lebar ban secara keseluruhan adalah 90 milimeter (mm). Sedang angka 80 menggambarkan ketinggian ban sekitar 80% dari 90 mm, atau 72 mm.

"Angka 80% itu untuk ketinggian ban secara keseluruhan. Tapi itu jangan dijadikan patokan penuh. Sebab sebenarnya yang perlu diperhatikan juga adalah bentuknya. Sebab bentuk pengaruhi tinggi dinding ban. Tinggi keseluruhan boleh sama, tapi tinggi dinding bisa beda. Biasanya, kian kecil aspek rasionya, makin pendek dindingnya," urai Yulfahmi, manajer Divisi R&D PT Gajah Tunggal, produsen ban motor IRC.

Tinggi dinding kasat mata. Makin pendek dinding, ban makin stabil. "Karena area goyang atau membalnya sedikit. Otomatis, ban lebih rigid. Ini membuat motor stabil. Terutama di kecepatan di atas 60 km/jam, atau pas ngerem dan nikung," jelas pria kelahiran 48 tahun lalu itu.

Ban berdinding sempit, buat motor kecepatan tinggi di jalan raya. Jika spesifikasi motor buat jalan keriting, kayak KLX150 atau Suzuki TS125, pakai ban pacul dengan aspek rasio yang minimal sama dengan lebarnya. Misalnya 90/90 atau 100/100.

"Sebenarnya, fungsi ban juga membantu meredam pantulan. Ban pun bertindak sebagai sokbreker. Khusus di motor model trail atau off-road fungsi ini jadi lebih penting. Jadi tidak disarankan pakai ban berdinding sempit. Kecuali kalau motor itu dimodifikasi ala supermoto, untuk keperluan jalan raya," jelas Yulfahmi yang blasteran Medan dan Padang itu.

Nah, kebiasaan kita untuk ganti ban aftermarket pun harus memperhatikan semua aspek ini. Saran Yulfahmi disamakan ukuran asli bawaan pabrik. Jika ingin memodifikasi, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi jalan yang sering dilalui.

"Sekali lagi, untuk mengetahui bagus tidaknya performa ban harus dirasakan. Harus pakai feeling. Sebab, pemakai tidak tahu gimana konstruksi daleman dinding ban. Itu rahasia tiap pabrikan ban. Dan itu tergantung banyaknya benang di dinding ban, pattern atau coakan, desain konstruksi serta komponnya sendiri," urai pria yang udah gawe 26 tahun itu.

So, buat biker. Untuk memilih ketinggian ban, yang penting tau keperluan atau trek yang biasa dilalui. "Untuk jalan raya, konstruksi model V lebih bagus. Karena dinding lebih sempit, lalu sisi tengah sempit dan sisi sampingnya lebar. Enteng di trek lurus, namun stabil di tikungan dan pengereman," tutup Yulfahmi.

Jadi, jangan asal cari ban yang tapaknya lebar, ya.

Penulis/Foto: Aries/Dok. MOTOR Plus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sejak 22 03 2010

Opo yo ?